Pengalaman tawar menawar naik Auto Rickshaw (Bajaj) di India



Suatu hari ketika di Hyderabad; waktu itu kami stay disana sekitar lebih dari 2 minggu, saya mencoba untuk pergi ke salah satu pasar yang ada disana. Kebetulan daerahnya tidak jauh dari penginapan. Letaknya berada di daerah Koti, tepatnya Sultan Bazar. Karena jaraknya tidak terlalu jauh, jadi saya memutuskan untuk pergi naik Auto Rickshaw.

Bicara tentang transportasi selama di India khususnya juga Hyderabad, mengendarai Auto Rickshaw atau Bajaj atau Tuk-tuk atau sering disebut Oto adalah pilihan yang tepat untuk tujuan yang tidak terlalu jauh. Perjalanan saya ke Sultan Bazar kurang lebih 2,4 km dan memakan waktu kira kira 9 menit dengan biaya 50 rupees atau 10 ribu rupiah.

Sebenarnya naik Oto di India biayanya bisa berbed- beda, ada dua macam; 1)tergantung dari meteran atau argometernya, atau 2)dari harga yang ditawarkan supirnya sendiri.

Biasanya, pertama kali saat sebelum naik Oto, kita biasanya memberi tahu tujuan kita kepada supir, lalu perkiraan harganya, dan memastikan apakah dia ingin mengangkut menggunakan meter/ argo nya; karena dengan ini biasanya kita bisa memperkirakan harganya sesuai jarak tempuhnya.

Tapi, ketika supir tidak mau menggunakan Argo, biasanya dia akan menembak harga. Ada yang sesuai, ada yang dimahalkan (paling sering terjadi). Tapi, kita biasanya bisa melakukan tawar-menawar kepada supir dengan harga yang lebih rendah. Dan ada yang mau, ada pula yang tetap ingin harga pertama yang ditawarkannya, atau sedikit mahal tapi yang tidak sesuai seperti yang kita tawarkan. Jika terjadi seperti ini, kita lebih memilih untuk ganti supir Oto lain yang biasanya mau dengan harga rendah yang kita tawarkan.



Kondisi tawar menawar ini tergantung kondisi pula. Saat siang atau sore hari dan kondisi banyak Oto yang nongkrong di jalan, tawar menawar, atau keinginan supir mau menggunakan Oto sesuai jarak dan harga lebih memungkinkan. Tapi ketika menjelang malam hari atau malam, biasanya hal ini lumayan sulit. Lantaran mulai sedikitnya Oto yg berkeliaran. Lagipula kami biasanya malas tawar menawar dengan supir jika kondisi sedang lelah atau ketika sudah malas mencari supir yang lain.
Semoga tulisan ini bermanfaat, Guys!