Sinopsis Novel Agatha Christie: Pembunuhan di Malam Natal



Sekali lagi, seorang Agatha Christie kembali membuat saya terpikat dengan karya-karyanya. Cerita ini diawali dengan sosok Simeon Lee, seorang lansia yang cacat kaki dan tua renta namun kaya raya dari kepemilikan batu berlian hasil kesuksesan di masa mudanya. Seperti judul novel ini: pembunuhan yang terjadi di malam natal dialami oleh kakek ini setelah sebelumnya ia memiliki keinginan untuk mengumpulkan semua anak-anaknya yang telah lama tidak bertemu karena masing-masing sudah menikah. Terdapat ketidak akuran yg terjadi antar saudara dari Anak laki-laki pertama Simeon Lee: Albert Lee dengan Harry Lee yang dulunya seringkali dikenal pembuat masalah di keluarganya, dan akhirnya bertemu kembali setelah 20 tahun menghilang dari keluarga dan muncul atas ajakan sang ayah yg ingin anaknya berkumpul lagi.

Di samping itu, kedatangan anak2 Simeon Lee diikuti dengan datangnya dua sosok baru ke rumahnya, seorang wanita yang 'mengaku' sebagai Pilar Estravados berasal dari Spanyol dan seorang pemuda bernama Stephen Farr dari Afrika Selatan. Pilar merupakan cucu satu-satunya dari anak perempuan Lee yg sebenarnya sudah meninggal beberapa tahun lalu. Sedangkan Stephen Farr mengaku sebagai anak kolega baik Lee di masa mudanya. .
Dalam cerita ini, Agatha Cristie kembali memunculkan sosok Hercule Poirot sebagai kunci yang memecahkan kasus pembunuhan. Selain itu, muncul seorang polisi yg juga ikut menangani kasus, Sugden dan kolonel Johnson.

Pembunuhanpun terjadi diikuti dengan pencurian berlian milik Simeon Lee yg meninggal di kamarnya sendiri dalam keadaan leher digorok dan begitu banyaknya darah yang bertebaran di kamarnya. Motif pembunuh dapat berasal dari mana saja, baik dari orang dalam keluarga maupun orang asing 'yg mengaku sebagai bagian dari keluarga'.

Awalnya, mengikuti alur cerita ini saya menduga bahwa pendapat kedua inilah yg dapat membuka tabir si pelaku; Pilar atau Stephen yang membunuh sang kakek. Atau si pembantu pribadi Simeon Lee yg mencuri lalu ketahuan lalu akhirnya melakukan pembunuhan.Tapi, ternyata dugaan saya salah telak!

Meskipun diceritakan bahwa semua orang dalam cerita ini memiliki kemungkinan sebagai pembunuh, Agatha Christie kembali bisa memainkan pikiran pembaca dengan hal yang tidak terduga; yaitu orang yang latar belakangnya tidak terliput oleh cerita dengan baik, ternyata justru memiliki peran yg sangat baik. Dalam cerita detektifnya, Agatha Christie berhasil memahamkan bahwa siapa saja dapat memungkinkan melakukan sesuatu. 

Ledakan-ledakan tidak terduga menurut saya dalam cerita ini yaitu:

1. Pilar Estravados ternyata bukan cucu asli Simeon Lee. Meskipun berasal dari Spanyol, wanita tersebut ternyata mengenal Pilar yg asli sebagai teman, serta cerita latar belakang si Pilar sebagai cucu yg berasal dari keluarga kaya raya, yang sebenarnya telah meninggal tahun sebelumnya. Ia lalu memakai identitas Pilar dan menemui keluarga Lee, yg tidak curiga sama sekali dengannya karena Pilar asli memang belum pernah bertemu dengan keluarga Lee secara langsung. .

2. Stephen Farr, yg mengaku sebagai anak seorang kolega baik Simeon Lee ternyata adalah anaknya Simeon Lee sendiri. Profil asli sebagai anak teman kolega memang asli ada, dan Stephen menggunakan situasi itu sebagai cara untuk menemui ayahnya yg asli; Simeon Lee. Dan dalam cerita ini, Simeon Lee sendiri pun tidak mengetahui ia adalah anaknya

3.Sugden, sebagai polisi yg ikut serta dalam penyidikan kasus tersebut ternyata pembunuh sebenarnya. Ia ternyata salah satu anak kandung Simeon Lee, namun tidak diakui dari perkawinan resmi Lee karena didapat dari wanita lain dan bukan hasil dari perkawinan. Simeon Lee sendiri pun tidak mengetahui Sugden adalah anaknya sampai ia meninggal dalam cerita ini. Yg pasti, ada anak yg membunuh ayahnya sendiri karena tidak diakui, yg bahkan ayahnya sendiripun tidak tahu bahwa itu anaknya sendiri. Hmm.. Meskipun ini hanyalah cerita fiksi, apapun mungkin saja dapat terjadi di dunia ini..